surat ariesty k

“Buat Anda ,,,,
Yang dulunya….
Maaf sebelumnya, tiba tiba saya menulis surat kepada anda,ini tidak berarti apa apa,karena memang pada dasarnya , semua tidak berarti apa apa

Juga, terima kasih , karena dalam 3 hari ini, anda mau meladeni atau melakoni peran anda. Saya rasa waktu itu, waktu yg sudah saya dan anda habiskan untuk bersandiwara, sudah cukup. Ya, setelah ini kita akan kembali seperti tanggal 13 February atau pada hari sebelumnya.
Mulanya, saya memang mencoba untuk tetap seperti ini, tetap seperti hari ini dan dua hari kemarin. Itu pun, mulanya juga atas permintaan seseorang, dan pertimbangan saya, bahwa tidak ada salahnya saya mencoba. Tapi ternyata, semua tidak berjalan sejalan dengan yang ada dipikiran saya . dipikiran nya juga,mungkin. Bantuan saya, pada awalnya, memang tidak diperlukan. Mungkin, saya sudah salah langkah. Diapun telah salah menduga. Dan akhirnya, saya merasa tidak dapat bersikap seperti ini terus terhadap anda. Karena, setiap mimik, setiap kata, setiap tawa, atau apalah namanya dari saya, mungkin sesuatu yang maya. Begitu pula mungkin dengan anda.

Saya merasa sama sekali tidak menikmati keadaan ini. Tapi, saya juga tidak berani mengatakan bahwa keadaan ini mengganggu saya. Jujur saja, perubahan yang besar pada diri saya, apa tidak menjadi tanda tanya bagi anda?

Tapi saya tekan kan lagi, bahwa ini tak ada artinya. Ya,karena hakikatnya,awalnya,memang tidak berarti. Anda ada, atau saya ada,tidak akan berpengaruh terhadap kehidupan depan yang akan saya dan anda lakukan.

Anggap saja, 3 hari ini adalah mimpi anda dan saya juga. Saya pernah berharap tidak akan bangun lagi. Tapi ternyata, saya tersentak, terjatuh , sadarkan diri, dan rasanya sakit sekali.

Anda tetaplah anda,dengan atau tanpa menjalani lakon atau peran anda pada hidup saya. Anda tetaplah sebagai seseorang bagi saya. Status anda tetap jelas, karena predikat itu tidak akan hilang hingga kita menyelesaikan kehidupan asrama.

Saya pun merasa sedikit kecewa dengan keputusan saya ini.
Tapi, apalah saya.
Terimakasih,,,,,
Sesungguhnya saya bukan lah orang yang idealis, juga bukan yang mendamba sosok perfectsionist . saya hanya pengidap Melancholia, seringkali mendramatisir hal- hal kecil yang terjadi di sekitar saya.
Wajar saja, saya sangat rentan dengan perubahan.
Perlu anda ketahui, bahwasannya, apa yang saya ucapkan kemarin, hanya berlaku untuk kemarin saja, yang saya ujarkan pagi tadi, hanya untuk pagi tadi saja, dan apa yang saya tulis disurat ini, mungkin juga berlaku saat anda baca saja. Ya, terserah jika anda bilang saya munafik, atau apapun juga.
Saya juga bukan orang yang terlalu konsisten,ya, saya gampang berubah.
Terimakasih…anda telah membacanya.
Sekali lagi,ini tidak berarti apa apa

TTD